Uncategorized

Najmi, Terampil Menggambar dan Bercerita

65531756_10212560229218112_8893113039184723968_nTerampil menggambar dan lancar bercerita tidak dimiliki setiap anak. Kadang di usia yang masih kanak-kanak, seorang anak baru lancar bercerita saja, kadang suka corat-coret yang belum jelas bentuknya. Tapi bagi anak ini, Najmi menggambar sambil bercerita sama-sama berjalan dengan lancar, bagus, menarik, dan runtut. Hampir satu jam, Najmi menggambar di kertas di atas mejaku. Mulutnya pun tak henti menceriterakan apa yang digambarnya.

Ceritanya, kemarin malam Najmi tidak bisa tidur karena lupa tidak berdoa. Mendadak ia mendengar suara piring dan gelas yang jatuh pecah dari arah dapur. Najmi lalu bangun dari tidurannya menuju dapur tapi tidak ada barang yang pecah. Najmi lalu ke kamar tidur, tapi mau tidur lagi nggak bisa tidur juga. Najmi lalu mebuka jendela kamar. Dia melihat bayangan putih seperti pocong. Katanya pocong tersebut keluar dari sebuah makam yang nisannya ada lambang salib. Makam tersebut dekat dengan pos ronda yang bangunannya bagus tapi juga di atasnya ada lambang salib. Saya tanyakan, “Kok nisan dan pos rondanya seperti itu?”. Najmi menjawab, memang seperti itu yang dia lihat.
Anehnya, Najmi tidak merasa takut sedikitpun. Bahkan Najmi menyimpulkan sendiri, kalau mau tidur tidak berdoa nanti digoda hantu pocong. Maka Najmi lalu berdoa dan bisa tidur nyenyak setelah dipeluk ayahnya. “Aku merasa nyaman dipeluk ayah, lalu aku tidur” katanya.
.
Sebetulnya cerita Najmi tersebut masih panjang, tapi secukupnya itu saja sebagai contoh bahwa iklim kondusif bagi anak bisa memberi ruang untuk tampil maksimal saat menggambar dan bercerita. Jadi sebelum mulai menggambar, kulayani Najmi yang minta kertas, penggaris, pensil, polpen warna hitam, biru, dan merah. Setelah itu, ia minta gunting untuk memotong gambarkan biar lebih minimalis haha…
.
Yah, imajinasi anak kecil memang luar biasa kuatnya. Tinggal ortu sepertiku yang harus sabar mendengarkan dan mengapresiasinya dengan ikhlas. Akhirnya aku harus sedikit mengalah, kegiatanku koreksi tugas-tugas siswa harus berhenti sementara. Karena Najmi meminta perhatianku penuh saat ia menceriterakan gambar yang dibuatnya. Batinku, “Kok persis Utinya (bu Titik Lestari) ya ceriwisnya haha…..”.

About eksisku

Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Jurnalistik Sekolah, pengelola Perpustakaan dan Rumah Belajar Srikandi, aktif pada organisasi kemasyarakatan

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar

Arsip

Pengunjung

free counters