Berita Spenza

HIKMAH SILATURAHMI PERTEMUAN KELUARGA SMP 1

P1270006           WONOSOBO – Pertemuan Keluarga yang berlangsung di Resto Ongklok pada Minggu, 16 Agustus 2014 dihadiri oleh keluarga besar SMP 1Wonosobo mulai jam 10.00 s/d 13.00 WIB. Sebagai tuan rumah pada pertemuan kali ini adalah ibu Puji Astuti, guru PKK yang berdomisili di Manggisan Baru, kelurahan Mudal, kecamatan Kalianget. Mestinya pertemuan diadakan di rumah masing-masing, namun karena sesuatu hal bu Puji menghendaki di Resto Ongklok agar acara berjalan dengan lancar dan tentu alasan lain yang sangat pribadi. Tapi di mana pun tempatnya, pertemuan keluarga semacam ini memang sangat diperlukan dalam sebuah instansi.

Bapak Parwanto selaku kepala sekolah juga telah menggarisbawahi banyak hal tentang pentingnya pertemuan keluarga sekolah. Selain untuk mempererat tali silaturahmi juga, agar saling mengenal anggota keluarga dari bapak/ibu guru/karyawan. Ada nuansa persaudaraan yang erat ketika momen ini dimanfaatkan secara positif. Jadi ada rasa ‘andarbeni’ dan menghargai antar anggota keluarga.

P1270015Disampaikan juga bebagai prestasi dan kegiatan yang telah banyak menyita waktu di sekolah. Hingga kebanggaan akan suksesnya menjalankan tugas-tugas dan diraihnya prestasi sebagai bukti kalau kita kerja keras. Tapi ada yang tidak boleh dilupakan, bahwa kesuksesan suami/istri tentu atas peran besar istri/suami dan keluarganya di rumah. “Dibalik suami yang hebat tentu ada istri dan anak yang hebat. Di belakang istri yang hebat juga ada suami/anak yang hebat”. Semua patut disyukuri jangan malah menjadi takabur. Prestasi sekolah adalah prestasi bersama, termasuk personil sekolah yang kadang terabaikan seperti petugas kebersihan/satpam. Padahal mereka juga punya peran penting bagi kesuksesan sekolah.

P1270028           Bapak Parwanto berpesan agar jangan terlalu bangga dengan apa yang kita punya, misalnya kekayaan/kecantikan, kepandaian dan sebagainya. Karena segala kelebihan dan kebaikan hanya milik Allah. Orang baik tidak akan menyombongkan diri tapi rendah hati dan peduli dengan sesama. Pesan ini tidak jauh berbeda dengan ‘Hikmah Silaturahmi” yang disampaiakan oleh Pak Sholeh, suami dari Bu Laela Budiarti, guru agama Islam. “Ajang silaturahmi seperti ini sangat bagus untuk mencairkan suasana hati yang kadang tidak enak. Apa yang terjadi selama menjalankan dinamika kehidupan sekolah yang kadang terasa tidak nyaman, tidak seperti yang kita harapkan, suasana tidak menyenangkan, dan sebagainya bisa cair. Ada perasaan lebih mengutamakan kekeluargaan ketimbang perbedaan konsep/ide dalam menjalankan tugas sekolah. Benturan-benturan kecil yang mewarnai irama kehidupan di sekolah juga bisa hilang.

P1270027Karena itu, mari kita manfaatkan momen ini untuk saling memahami, saling memaafkan akan kekurangan orang lain dan jadikan acara ini media instrospeksi agar ke depan lebih baik” ajak Pak Sholeh. Lanjutnya, “Kita harus selalu ingat bahwa hidup di dunia itu hanya sementara. Apa yang kita punya kelak akan kita tinggalkan. Silakan mau berbuat apa saja, tapi ingat semua yang kita perbuat akan dimintai pertanggungjawaban. Silakan mencintai apa pun namun kelak yang kau cinta juga akan ditinggalkan. Saat kita menhadap ke Sang Kholik kita hanya sendirian, hanya ditemani oleh amal kebaikan yang telah kita siapkan selama hidup di dunia. Semua yang kita miliki dan cintai sudah tidak bersama lagi. Semua ditinggalkan. Karena itu hidup jangan terlena oleh materi, meski materi itu juga penting untuk kelangsungan hidup. Setidaknya menyadarkan kita agar apa yang kita punya (harta/kecantikan/keintaran, dan sebagainya) tidak mebuat sombong.

Acara dengan selingan orgen tunggal yang dibawakan Pak Suharno dengan beberapa bapak dan ibu guru bersuara emas ini juga dimeriahkan dengan pembagian doorprice. Hadiah diberikan oleh Bu Yuni dengan sedikit permainan yang menghibur. Juga pengundian arisan untuk tiga bulan. Memang yang mendapat arisan banyak karena pertemuan digelar setiap tiga bulan sekali. Intinya tidak pada arisannya namun pada hikmahnya untuk mencairkan suasana. Ada pemandangan yang menarik di pertemuan keluarga kali ini, ada bapak.ibu yang membawa anak/menantu dan cucu. Ada kelucuan putera bapak Cris, guru seni musik yang baru 1.5 tahun tapi pemberani. Diam-diam maju mengambil mik dan bergaya menyanyikan lagu, padahal berbicara saja belum jelas. Juga adek-adek yang lain, kelihatan sangat lucu dan menghibur.

Tepat jam 13.00 WIB acara usai dan ditutup dengan berdoa oleh humas spensa, Ibu Suci Rahayu. Bagi yang tidak bisa hadir didoakan bila dalam kesempitan diberi ‘kelonggaran’, bagi yang sakit semoga diberi kesembuhan, bagi yang sedang dirundung kesulitan diberi kemudahan. Semoga ke depan spensa selalu diberi kemudahan dan kesuksesan dalam segala hal. Amin.(eko hastuti, pembimbing ekskul Jurnalistik).

About eksisku

Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Jurnalistik Sekolah, pengelola Perpustakaan dan Rumah Belajar Srikandi, aktif pada organisasi kemasyarakatan

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar

Arsip

Pengunjung

free counters